Pages

Powered by Blogger.

Sunday 18 June 2017

REVIEW JURNAL PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA CV. CIPTA MANDIRI DI KABUPATEN KENDAL

1. Pendahuluan
           Dewasa ini dunia industri di Indonesia berkembang sangat pesat, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemanfaatan teknologi di dalam dunia industri juga sangat bervariasi, dari teknologi yang sederhana sampai dengan teknologi yang kompleks. Kompleksnya peralatan yang digunakan, makin besar pula potensi bahaya yang mungkin akan terjadi dan makin besar pula kecelakaan kerja yang ditimbulkan apabila tidak dilakukan penanganan yang benar dan sebaik mungkin. Era globalisasi saat ini, tuntutan masyarakat akan upaya perlindungan tenaga kerja makin kuat. Masyarakat pun menghendaki agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat yang secara tidak langsung juga berpengaruh, sehingga penerapan K3 dan Keselamatan Kerja harus dilaksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan hak asasi manusia. Undang-Undang Kesehatan dan Keselamatan Kerja menyatakan bahwa telah memberikan tanggung jawab kepada manajemen untuk melaksanakan pencegahan Kecelakaan Kerja. Walaupun banyak perusahaan yang belum begitu mengetahui tentang potensi-potensi bahaya di tempat kerja yang terkait dengan peraturan perundangan tentang Keselamatan Kerja, sehingga masih banyak pelanggaran dan perlu pengawasan agar terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja.1 Adanya kecelakaan merupakan masalah yang sangat penting karena sangat merugikan pekerja dan perusahaan. Pekerja dirugikan sebab mereka mengalami kesakitan, kecacatan bahkan bisa berakibat kematian, sedangkan perusahaan juga dirugikan karena adanya kecelakaan kerja yang berarti adanya asset yang berupa sumber daya, bagian mesin,bahan, peralatan atau lingkungan kerja yang rusak. Maka akibat dari itu, bisa menyebabkan kekacauan di dalam proses produksi. Kerugian yang disebabkan oleh kecelakaan tersebut sangatlah besar dan biasa memungkinkan semua pihak yang terlibat baik pekerja maupun pimpinan perusahaan dan selaku penentu kebijakan harus memahami dan menerapkan program-program tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sehingga tercipta lingkungan kerja yang aman, nyaman dan sehat pula. Maka dengan demikian jumlah kecelakaan kerja dapat ditekan dan perusahaan tidak akan mengalami suatu kerugian. Maka perlu dilakukan dengan menganalisis kecelakaan kerja sehingga dapat mengurangi atau mencegah adanya kecelakaan kerja. Notoatmodjo2 mengungkapkan bahwa menganalisis suatu kecelakaan kerja merupakan salah satu tujuan untuk menentukan faktor-faktor kecelakaan kerja dengan kecelakaan yang telah terjadi. Cara analisis ini data dilakukan dengan mengadakan penyelidikan atau pemeriksaan terhadap peristiwa kecelakaan tersebut. Obyek analisis kecelakaan kerja tidak hanya terbatas pada unsur manusia dan lingkungan saja, tetapi juga menelusuri adanya penyebab pendorong yang lain.3 Analisis kecelakaan kerja merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu, perusahaan harus menerapkan untuk mencegah terjadinya suatu kerugian yang tidak diinginkan. Setiap perusahaan yang menggunakan peralatan dalam proses produksi dan menjadikan manusia sebagai operatornya, maka dapat dipastikan bahwa di tempat itu terdapat suatu potensi terjadi kecelakaan. Seperti halnya dengan CV. Cipta Mandiri yang berada di daerah Paturen Pagersari Kecamatan Patean Kabupaten Kendal merupakan salah satu Perusahaan industri kayu lapis yang bergerak di bidang pembuatan triplek, yang didalam proses produksinya dengan menggunakan peralatan misalkan mesin produksi, alat potong, tempat open bahan mentah triplek, tungku pembakaran yang beragam yang dioperasionalkan oleh para pekerja industri, sehingga kemunculan terjadinya suatu kecelakaan kerja tersebut sangatlah besar. Hal tersebut dapat mengganggu efisiensi, produktivitas, keselamatan dan kesehatan kerja. Meskipun dengan demikian, angka kecelakaan kerja di CV. Cipta Mandiri relatif kecil, bahkan menurut hasil wawancara dengan kepala sub bagian administrasi pada tanggal 17 November 2008 menerangkan bahwa tiap tahun kecelakaan kerja yang terjadi relatif kecil. Walaupun faktor kecelakaan kerja sangatlah kecil, tetap perlu dilakukan upaya perbaikan dan penanganan lebih lanjut, hal ini terlihat perusahaan hanya melakukan pemantauan-pemantauan secara personal dan kurangnya upaya perbaikan lebih lanjut, untuk itu komitmen dan kebijakan manajemen perusahaan dan keterlibatan pekerja dalam menciptakan budaya K3 perlu dioptimalkan untuk menciptakan kondisi lingkungan kerja aman, sehat dan nyaman terhindar dari kecelakaan kerja (Bagian SDM dan CV. Cipta Mandiri, 2008). Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan penelitian terhadap penerapan keselamatan kerja dan kesehatan kerja yang dilakukan di CV. Cipta Mandiri, sehingga perusahaan tersebut dapat sebagai contoh bagi perusahaan lain tentang keselamatan dan kesehatan kerja.

2.       Metode Penelitian
        Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan rancangan deskriptif observasional yang berupaya melakukan analisis tentang penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) di CV. Cipta Mandiri Paturen Pagersari yang meliputi ketersediaan sarana dan prasarana, komitmen perusahaan, dan pelaksanaan pencegahan dalam menunjang program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di tempat kerja. 
         Waktu dalam observasi dari bulan April sampai Juni 2010. Lokasi penelitian ini yaitu di CV. Cipta Mandiri Paturen Pagersan Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal-Jateng, dan penelitian ini dilakukan di semua ruangan unit kerja di CV. Cipta Mandiri. 
            Subyek penelitian adalah melibatkan kepala unit kerja P2K3 CV Cipta Mandiri (responden A), 1 anggota unit kerja P2K3 (responden B), dan 1 orang karyawan (responden C). Untuk memperoleh keterangan secara rinci, jelas, lengkap dan mendalam maka dilakukan wawancara secara terstruktur dan analisa data kecelakaan kerja dan program-program K3.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan 
a. Hasil Penelitian 
1) Sarana dan Prasarana 
a)         Sarana Alat Pelindung Diri 
      Terjadinya kecelakaan kerja disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor fisik dan manusia. Kondisi lingkungan yang tidak aman seperti lantai licin, pencahayaan kurang, mesin yang terbuka juga bisa menjadi penyebab timbulnya kecelakaan kerja. Di perlukan sarana dan pra sarana untuk menghindarkan diri dari kecelakaan pada saat bekerja. Adanya sarana maupun prasarana yang baik untuk bekerja dapat mencegah terjadinya gangguan kesehatan dalam bekerja. Di samping itu juga dapat memberikan perlindungan bagi pekerja didalam melakukan pekerjaannya.

4.      Pembahasan 
1)          Sarana dan Prasarana 
     Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berdasarkan hasil penelitian maupun pengamatan menunjukkan bahwa sarana dan prasarana K3 CV Cipta Mandiri sudah cukup lengkap. Sarana yang tersedia mulai dari alat pelindung diri maupun sarana pendukung seperti kondisi lingkungan kerja. Ketersediaan sarana dan prasarana untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja sangat penting karena secara langsung melindungi para karyawan dari gangguan kerja. Hal ini bisa terlihat secara langsung bahwa selama ini belum pernah terjadi kecelakaan kerja yang serius karena sarana maupun prasarana yang selalu tersedia dengan baik. Di CV Cipta Mandiri kondisi lingkungan kerja pada saat ini cukup baik meskipun masih ada kekurangannya seperti tidak adanya pembatas mesin, mupun lantai yang cukup licin. Kondisi lingkungan yang baik diharapkan mampu menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman. Disamping itu juga, masih terdapat petugas yang lalai mengunakan pelindung pada saat bekerja juga harus diperhatikan, karena alat pelindung menjadi salah satu alat pengaman utama dalam bekerja agar pekerja selamat selama menyelesaikan pekerjaannya. Suma‟mur3 menyatakan bahwa kondisi lingkungan kerja seperti suhu ruang, penerangan dan penggunaan alat pelindung diri menjadi faktor penting seorang bekerja dalam menghasilkan pekerjaan yang berkualitas. Kondisi lingkungan dalam bekerja harus benarbenar diperhatikan agar karyawan dalam bekerja bisa maksimal. Adanya sarana dan prasarana dapat melindungi keselamatan dan mencegah terjadinya kecelakaan dalam bekerja. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sambudi4 bahwa salah satu cara untuk mengendalikan kecelakaan kerja dengan melengkapi sarana dan prasarana kerja serta adanya alat pelindung diri. 
         CV Cipta Mandiri saat ini sarana dan prasarana sudah cukup baik sehingga diharapkan mampu mengendalikan keselamatan dan mencegah kecelakaan kerja. Sarana yang lengkap juga dapat membantu menjalankan sistem manajemen kesehatan dan kecelakaan kerja sehingga bisa meningkatkan produktivitas kerja. Penelitian yang dilakukan Mubarok5 juga menunjukkan hasil yang sama bahwa minimnya kecelakaan kerja dapat meningkatkan produktivitas kerja pegawai. Meskipun kelengkapan sarana dan parasarana sudah cukup baik. Akan tetapi tetap perlu ada perbaikan seperti kondisi lingkungan kerja harus lebih diperhatikan lagi agar para pekerja merasa nyaman dan aman dalam bekerja. Pekerja harus selalu diingatkan untuk selalu memakai alat pelindung agar terhindar dari bahaya pada saat bekerja, sehingga diharapkan pekerja mampu bekerja secara maksimal dan bisa menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi. 

2)       Komitmen Manajemen Perusahaan 
        Komitmen manajemen perusahaan CV Cipta Mandiri sudah sangat baik. Hal ini terlihat jelas bahwa setiap pekerja memperoleh jaminan kesehatan atau asuransi. Selain itu juga tersedia fasilitas pendukung seperti adanya kelengkapan P3K di dalam kantor. Adanya komitmen perusahaan tersebut dapat menjadikan pekerja bekerja dengan nyaman karena mereka tidak akan mengkhawatirkan apabila terjadi kecelakaan kerja. Notoadmodjo2 menyatakan bahwa komitmen manajemen dalam perusahaan mempunyai peran penting dalam menjalankan cara pengendalian K3. Hal ini juga dilakukan dilakukan oleh perusahaan CV Cipta Mandiri dengan membuat program asuransi bagi pekerja. Selain program itu juga terdapat lembaga khusus untuk menangani K3. Komitmen yang baik dari perusahaan tersebut di diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja para pekerja. Seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Mubarok5 . Tersedianya lembaga yang menangani K3 dapat menjalankan sistem keselamatan dan kecelakaan kerja karena pekerja akan selalu terlindungi setiap kali bekerja. Keberadaan P2K3 sebagai lembaga yang khusus menangani sistem K3 di perusahaan tersebut juga dapat menurunkan biaya akibat kecelakaan kerja. Hasil yang sama juga didapat dari penelitian Nurhayati1 bahwa adanya program K3 mampu menurunkan biaya akibat kecelakaan kerja sehingga perusahaan bisa lebih efektif. Komitmen tersebut harus selalu dijalankan dengan baik agar ke depan perusahaan bisa lebih produktif dan pekerja merasa aman dalam melakukan pekerjaan. Karena komitmen perusahaan sangat penting dalam menjalankan sebuah sistem manajemen K3 agar berjalan dengan baik. Adanya komitmen dalam perusahaan juga mampu meningkatkan kepercayaan pekerja terhadap perushaan sehingga dapat berdampak pada hubungan yang baik antara pekerja dengan perusahaan. Secara keseluruhan bahwa manajemen CV Cipta Mandiri memiliki komitmen yang bagus untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja para pekerja disana. Meskipun masih ada beberapa hal yang memang perlu diperbaiki secara terus menerus agar mutu perusahaan menjadi lebih baik.

3)      Cara Pelaksanaan Pencegahan 
         Perusahaan CV Cipta Mandiri melaksanakan beberapa program lain untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. program tersebut antara lain pelatihan, penyuluhan, pemeriksaan kesehatan rutin, serta pengarahan sebelum pekerja melakukan pekerjaannya. Program yang dibuat oleh perusahaan dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada CV Cipta Mandiri karena selama ini program tersebut sangat efektif dan berjalan dengan baik. Program pelaksanaan pencegahan sangat penting untuk menjalankan suatu manajemen K3. Agar berjalan dengan baik maka perlu program yang dilaksanakan secara rutin oleh perusahaan. Saat ini perusahaan CV Cipta Mandiri belum melakukan program pencegahan secara kontinu karena program yang dilakukan hanya sekali saja kecuali pengarahan sebelum bekerja. Suma‟mur3 menyatakan bahwa pelaksanaan program pencegahan kecelakaan kerja dapat menurunkan biaya yang dikeluarkan perusahaan. Begitu juga dengan yang dilakukan oleh CV Cipta Mandiri, program-program pencegahan kecelakaan diharapkan mampu menurunkan biaya. Penelitian yang sama juga dihasilkan oleh Nurhayati1 bahwa adanya program keselamatan dan kecelakaan kerja dapat menurunkan biaya akibat kecelakaan kerja. Namun, perlu ada perbaikan program pelaksanaan pencegahan kecelakaan seperti adanya poster-poster K3 sehingga penerapan sistem manajemen K3 bisa berjalan lebih baik lagi. Hal ini dikarenakan penerapan program K3 di CV Cipta Mandiri sudah berjalan dengan baik. Untuk itu perlu upaya untuk terus mempertahankan agar perusahaan bisa produktif.

5. Simpulan dan Saran 
a. Simpulan 
1) Sarana dan prasarana untuk menunjang sistem manajemen K3 sudah lengkap. 
2) Perusahaan CV Cipta Mandiri memiliki komitmen untuk menerapkan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dengan memberikan asuransi kesehatan bagi setiap pekerja. 
3) CV Cipta Mandiri sudah melaksanakan program pengendalian dan pencegahan terjadinya kecelakaan kerja dengan baik berupa pelatihan dan penyuluhan bagi para pekerja meskipun perlu dilakukan secara rutin. 
b. Saran 
1) Perusahaan harus memasang poster-poster tentang K3 sebagai petunjuk tambahan bagi pekerja untuk selalu waspada dalam bekerja. 
2) Melengkapi sarana prasarana seperti alat pelindung diri yang masih terbatas jumlahnya dan alat pemadam kebakaran harus selalu dipelihara agar berfungsi dengan baik. 
3) Perusahaan membuat rencana program pelatihan dan penyuluhan agar program ini bisa terlaksana secara rutin. 

DAFTAR PUSTAKA 
1. Nurhayati, Evaluasi Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Untuk Menurunkan Biaya Akibat Kecelakaan (Studi Kasus Pada PT Madu Baru Yogyakarta), Skripsi, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. 2006 
2. Notoatmodjo, S., Pendidikan dan Perilaku kesehatan, PT Rineka Cipta, Jakarta. 2007 
3. Suma’mur P.K., Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja, PT Gunung Agung, Jakarta. 1988 
4. Sambudi, D., Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit Umum Daerah Bangking, Skripsi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. 2007 
5. Mubarok, Minimasi Kecelakaan Akibat Kerja dengan Penetapan Ergonomi untuk Meningkatkan Produktivitas. 2005

Sumber: https://media.neliti.com/media/publications/24839-ID-penerapan-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-pada-cv-cipta-mandiri-di-kabupaten-ken.pdf

Sunday 9 April 2017

Mimpi dan harapan setelah meraih sarjana teknik industri

Assalamualaikum Wr Wb.
perkenalkan nama saya Galih Rizki Handarman dan saya adalah mahasiswa tingkat akhir jurusan teknik industri di universitas gunadarma. Mimpi dan harapan setelah meraih gelar sarjana teknik industri yaitu saya ingin melanjutkan pendidikan S2 di perguruan tinggi luar negeri di belanda ataupun di perguruan tinggi dalam negeri di universitas indonesia. Perguruan tinggi di belanda saya memiliki harapan untuk mendapatkan beasiswa di Studeren in Nederland atau studi di belanda. sebelum melanjutkan pendidikan saya ke S2 saya ingin bekerja di salah satu perusahaan asing di bekasi yaitu di PT. Bridgestone Tire Indonesia Plant Bekasi maupun Plant Karawang. saya memiliki mimpi untuk dapat bekerja di perusahaan tersebut di bagian SHE. Selanjutnya saya juga ingin menjadi dosen di universitas gunadarma maupun di perguruan tinggi lainnya agar ilmu-ilmu yang saya dapat selama perkuliahan dapat selalu diingat. jika semua harapan terwujud yang terakhir saya ingin sekali mempunyai usaha kos-kosan untuk investasi saya karena untuk mempunyai usaha tersebut pastinya perlu memiliki modal yang cukup besar. saya selalu berusaha untuk mendapatkan mimpi dan harapan setelah meraih gelar sarjana teknik industri karena saya selalu ingat dengan jika kita bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkannya "Man Jadda Wa Jadda". Semoga mimpi dan harapan saya dapat menjadi kenyataan dan semoga dapat dikabulkan oleh Allah SWT . Amin
Wassalamu 'alaikum Wr Wb

Tuesday 8 November 2016

Riwayat Hidup Erick Thohir
Erick Thohir lahir pada tanggal 30 Mei 1970 di Jakarta. Dibesarkan disebuah keluarga pengusaha, ia adalah anak dari pengusaha sukses Teddy Thohir, ayahnya adalah salah satu pemilik Grup Astra International yang bergerak di beberapa sektor industri seperti otomotif dan asuransi. Ia juga mempunyai 2 orang saudara yaitu Garibaldi Thohir dan Rika Thohir. Sama seperti ayahnya, Garibaldi Thohir adalah seorang pengusaha sukses yang bergerak dalam bidang bankir investasi. Setelah menamatkan pendidikan menengah atasnya, Erick lantas melanjutkan pendidikan sarjananya di Glendale University. Di sana ia menyelesaikan program sarjananya dengan cukup gemilang hingga memutuskan untuk meneruskan studinya ke jenjang master. Universitas Nasional California menjadi pilihannya setelah mempertimbangkan beberapa hal. Di Universitas kenamaan negeri Paman Sam tersebut, ia mengambil jurusan  bidang Administrasi Bisnis hingga akhirnya menamatkannya pada tahun 1993.

Biodata Singkat Erick Thohir
·       Nama Lengkap : Erick Thohir
·       Nama Sapaan : Erick | Thohir
·       Tempat Tanggal Lahir : Jakarta , 30 Mei 1970
·       Warga Negara : Indonesia
·       Pendidikan :
·       Glendale University (Bachelor of Arts)
·       Universitas Nasional California (Master of Business Administration)
·       Ayah : Teddy Thohir

Perjalanan Karir Erick Thohir
Selepas pulang dari Amerika, ternyata jalan karirnya tidak terjamin mudah. Meskipun ayahnya adalah seorang pengusaha sukses ternama, tidak serta merta ia mendapatkan kemudahan dari ayahnya. Bahkan ayahnya pernah berpesan untuk tidak ikut mengelola bisnis keluarganya sendiri. Ayahnya berharap Ercik bisa menemukan jalannya sendiri menuju kesuksesan.
Hingga akhirnya bersama beberapa rekan yaitu Wisnu Wardhana, Harry Zulnardy, dan Muhammad Lutfi, Ia mendirikan sebuah perusahaan yaitu Mahaka Group. Mahaka Group merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang media, baik media cetak maupun media elektronik. Perkembangan Mahaka Group dimulai dengan mengakuisisi harian Republika. Mahaka Group resmi mendapatkan harian Republika pada tahun 2001 ketika waktu itu keadaan Republika sedang diambang kebangkrutan. Namun dengan upaya serta kerja keras Erick bersama rekannya, Mahaka Group terbukti mampu mengangkat kembali pamor harian nasional tersebut.    
Dalam merintis usahanya, Erick juga pernah mendapatkan bantuan bimbingan dari beberapa nama besar dunia media Indonesia seperti Jakob Oetama dari Kompas dan Dahlan Iskan yang dikenal sebagai pemilik Jawa Pos. Bantuan ilmu serta dorongan dari beberapa penggiat media tersebut sedikit banyak memberikan dukungan semangat serta tambahan inspirasi bagi Erick secara pribadi.
Menjabat sebagai komisioner Mahaka Group, Erick berhasil mengembangkan jaringan perusahaan dengan mendapatkan hak akuisisi dari beberapa media lain seperti Sin Chew-Harian Indonesia. Perusahaan tersebut kini telah dikelola secara mandiri dan berpusat di negeri jiran Malaysia. Media jenis lain pun telah berhasil dirambah Mahaka Group. Beberapa majalah seperti a+, Parents Indonesia, dan Golf Digest merupakan bagian dari Mahaka Group. Tidak hanya itu dengan dikuasainya beberapa media eletronik lain seperti JakTV, stasiun radio Prambors FM, Delta FM, FeMale Radio, dan GeN 98.7 FM menjadi sebuah bukti kesuksesan usaha Mahaka Group dibawah pengelolaan Erick.

Kiprah Erick Thohir di Dunia Olahraga

Selain dunia bisnis, Erick Thohir juga mempunyai ketertarikan yang sangat besar  terutama di cabang bola basket. Hal tersebut juga lah yang menjadikan dirinya sangat mendalami dunia olahraga basket. Namun dalam kapasitasnya sebagai seorang pengusaha tentunya kiprah Erick bukan dengan menjadi pemeran lapangan namun lebih menjadi pemerhati serta aktifis di bidang tersebut.
Berkat kepeduliannya dan juga dinilai telah mumpuni dalam dunia basket, ia pun ditunjuk untuk menjadi Ketua Umum Persatuan Bola Basket Indonesia (PERBASI) pada masa jabatan 2006. Tidak hanya itu, ia yang telah berstatus sebagai pemilik saham klub NBA Philadelphia 76ers tersebut juga menjadi Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara atau SEABA hingga masa jabatan 2014 mendatang. Puncak kepopuleran Erick thohir manakala ia telah resmi membeli klub besar asal Italia yaitu Inter Milan dari manajeman sebelumnya yang dipimpin oleh Massimo Moratti. Pembelian ini menjadikannya salah satu warga dari sebuah negara berkembang yang menjadi pemilik dari sebuah klub olahraga besar di dunia. Ia selalu menganggap bahwa bisnis dan olahraga merupakan 2 hal bisa saling menyempurnakan, tidak hanya itu ia juga melihat peluang ke depan yang masih sangat besar dalam industri olahraga modern.

Thursday 20 October 2016



Untuk mengatasi masalah-masalah, seperti rendahnya kualitas sarana fisik, rendahnya kualitas guru, dan lain-lain seperti yang telah dijelaskan diatas, secara garis besar ada dua solusi yaitu: Solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan. Solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa. Solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.
Atau lebih jelas lagi dapat kita uraikan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, yaitu meningkatkan anggaran pendidikan pemerintah bertanggung jawab untuk menanggung biaya pendidikan bagi warganya, baik untuk sekolah negeri maupun swasta. Manajemen pengelolaan pendidikan manajemen pendidikan yang baik harus memperhatikan profesionalisme dan kreatifitas  lembaga penyelenggara pendidikan. Bebaskan sekolah dari suasana bisnis. Sekolah bukan merupakan ladang bisnis bagi pejabat Dinas Pendidikan, kepala sekolah, guru maupun perusahaan swasta. Tetapi sekolah merupakan tempat untuk mencerdaskan bangsa. Perbaikan kurikulum  penyusunan kurikulum hendaknya mempertimbangkan segala potensi alam, sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana yang ada. Pendidikan agama    di sekolah bukan sebagai penyampaian dogma atau pengetahuan salah satu agama tertentu pada siswa tetapi sebagai penginternasionalisasian nilai-nilai kebaikan, kerendahan hati, cinta kasih dan sebagainya. Pendidikan yang melatih kesadaran kritis sikap yang kritis dan toleran, akan merangsang tumbuhnya kepekaan sosial dan rasa keadilan. Oleh karena itu diharapkan bisa mengatasi masalah sosial, budaya, politik, dan ekonomi bangsa ini. Pemberdayaan guru hendaknya lebih kreatif, inovatif, terampil, dan berani berinisiatif dalam mengembangkan model-model pengajaran secara variatif. Memperbaiki kesejahteraan guru merupakan faktor dominan dalam penyelenggaraan pendidikan. Oleh karena itu, upaya perbaikan kesejahteraan guru perlu ditingkatkan. Sehingga guru tidak hanya dituntut untuk meningkatkan wawasan maupun mutu mengajarnya serta menghasilkan output yang baik. Perluasan dan pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan
Adapun strategi yang dapat dilakukan, yaitu pemantapan prioritas pendidikan dasar sembilan tahun, pemberian beasiswa dengan sasaran yang strategis, pemberian insentif kepada guru yang bertugas di wilayah terpencil, pemantapan sistem pendidikan terpadu untuk anak yang memiliki kelainan, serta meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam menunjang pendidikan yang berkualitas.
Maka dengan adanya solusi-solusi tersebut diharapkan pendidikan di Indonesia dapat bangkit dari keterpurukannya, sehingga dapat menciptakan generasi-generasi baru yang ber SDM tinggi. Berkepribadian pancasila, bermartabat dan menjadi dambaan setiap manusia. Untuk itu diperlukan pemahaman, penguasaan, kesadaran, dan semangat untuk berbuat kebaikan secara berkesinambungan. Agar dapat memberikan sentuhan untuk menuju insan terpuji sebagaimana yang diharapkan bangsa dan negara kita.   Maka dengan adanya solusi-solusi tersebut diharapkan pendidikan di Indonesia dapat bangkit dari keterpurukannya, sehingga dapat menciptakan generasi-generasi baru yang berSDM tinggi, berkepribadian pancasila dan bermartabat.

Kewirausahaan



Kewirausahaan berasal dari bahasa Perancis, yaitu Entrepreneurship yang artinya between taker. Kewirausahaan adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Sedangkan ada pendapat yang mengatakan bahwa kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Wirausahawan adalah orang yang melakukan usaha atau kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya atau kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis.
Tiga jenis perilaku wirausahawan yaitu wirausaha yang memiliki inisiatif, wirausaha yang mengorganisir mekanisme sosial dan ekonomi untuk menghasilkan sesuatu, dan menerima resiko atau kegagalan.
Kunci penting seorang wirausahawan adalah berpikir kreatif, inovatif, berani mengambil resiko dan tidak mudah putus asa. Karakteristik menurut Mc Clelland yaitu keinginan untuk berprestasi, keinginan untuk bertanggung jawab, preferensi kepada resiko-resiko menengah, persepsi kepada kemungkinan berhasil, rangsangan oleh umpan balik, aktivitas energik, orientasi ke masa depan, keterampilan dalam pengorganisasian, dan sikap terhadap uang.
Karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi yaitu kemampuan inovatif, toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity), keinginan untuk berprestasi, kemampuan perencanaan realistis, kepemimpinan terorientasi kepada tujuan, obyektivitas, tanggung jawab pribadi, kemampuan beradaptasi, dan kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator
Kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland yaitu Kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan untuk bersahabat, dan kebutuhan untuk berkuasa. Kebutuhan untuk berprestasi adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Contohnya, Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk reward terhadap usaha yang dilakukannya tersebut. Kebutuhan untuk Bersahabat adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Contohnya Seorang yang memiliki keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.Contohnya, seorang atasan ingin dapat mengendalikan dan mempengaruhi bawahannya, dimana para karyawannya berperilaku sesuai yang diinginkan oleh atasan tersebut.
Sumber-sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru, yaitu kebutuhan akan sumber penemuan, hobi atau kesenangan pribadi, mengamati kecenderungan-kecenderungan, mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada, kegunaan lain dari barang-barang biasa, dan pemanfaat produk dari perusahaan lain.
Unsur-unsur analisa pulang pokok yaitu biaya tetap, biaya variabel, biaya total, pendapatan total, keuntungan, kerugian, dan titik pulang pokok.
Pembagian dalam bentuk-bentuk kepemilikan diantaranya yaitu perusahaan perseorangan usaha ini dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perusahaan. Dalam hal ini izin usaha secara relatif dapat dikatakan lebih ringan dan lebih sederhana persyaratannya dibandingkan dengan jenis perusahaan lainnya. Pemisahan modal dari kekayaan pribadi pada perusahaan perseorangan dalam likuidasi tidak ada artinya, sebab semua harta kekayaan menjadi jaminan dari semua hutang perusahaan. keuntungan perusahaan perseorangan
pemilik bebas dalam mengambil keputusan, sehingga keputusan dapat secara cepat dilaksanakan, seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan sepenuhnya. Sifat kerahasiaan perusahaan dapat terjamin, baik dalam hal keuangan maupun dalam masalah proses produksi. Biasanya pemilik perusahaan lebih giat berusaha untuk mencapai tujuan perusahaan yang menjadi miliknya.
          Kelemahan Perusahaan Perseorangan tanggung jawab pemilik perusahaan tidak terbatas. Disini seluruh harta milik pribadi menjadi jaminan terhadap hutang perusahaan. Sumber keuangan perusahaan terbatas, sebab usaha-usaha untuk memperoleh sumber dana sangat tergantung pada kemampuan pemilik perusahaan saja. Kelangsungan usaha perusahaan kurang terjamin, sebab jika seandainya pemilik meninggal atau terkena ganjaran hukuman penjara, maka perusahaan akan berhenti aktivitasnya. Pengelolaan manajemennya lebih kompleks sebab semua aktivitas manajemen dilakukan oleh pemilik perusahaan sendiri.
Firma merupakan suatu persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama bersama untuk menjalankan usaha, dimana tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama, demikian pula dengan kerugian akan ditanggung bersama-sama. Keuntungan firma kemampuan manajemen lebih besar karena adanya pembagain kerja diantara para anggota. Pendirian firma relatif lebih mudah karena tidak memerlukan akte pendirian.
Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi, lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan finasial yang lebih besar.
Kelemahan firma tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh hutang perusahaan, kekayaan pribadi menjadi jaminan bagi hutang-hutan firma. Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus ditanggung bersama oleh anggota yang lain. Kelangsungan perusahaan tidak menentu, sebab jika salah satu anggota membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha bersama, secara otomatis firma menjadi bubar.
Perseroan komanditer atau disebut commanditaire vennotschaap (CV) dinyatakan menurut pasal 9 KUHD, ialah persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang (sekutu) yang menyerahkan dan mempercayakan uang mereka untuk dipakai dalam persekutuan. Perseroan komanditer dapat dianggap sebagai perluasan bentuk badan usaha perseorangan. Keuntungan perseroan komanditer, pendiriannya relatif mudah, kemampuan manajemennya lebih besar, mudah memperoleh kredit, kesempatan untuk berkembang lebih besar, dan modal yang dikumpulkan lebih besar. Kelemahan perseroan komanditer tanggung jawab tidak terbatas, kelangsungan hidup tidak terjamin, dan sulit untuk menarik kembali modalnya, terutama bagi sekutu pimpinan.
Perseroan Terbatas atau sering pula disebut dengan Naamloze Vennootschaap (NV), adalah suatu badan usaha yang mempunyai kekayaan, hak, serta kewajiban sendiri, yang terpisah dari kekayaan, hak, serta kewajiban para pendiri maupun para pemilik. Kebaikan perseroan terbatas kelangsungan hidup perusahaan terjamin, terbatasnya tanggung jawab sehingga tidak menimbulkan resiko bagi kekayaan pribadi maupun kekayaan keluarga pemilik, saham dapat diperjualbelikan dengan relatif mudah, kebutuhan kapital lebih besar akan mudah dipenuhi, sehingga memungkinkan perluasan-perluasan usaha, pengelolaan perusahaan dapat dilakukan dengan lebih efisien. Kelemahan perseroan terbatas biaya pendiriannya relatif mahal, Rahasia tidak terjamin, dan kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham.

Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia, perekrutan karyawan penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakansumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali terdapat posisi yang kosong. Seleksi calon karyawan adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa. Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya. Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
Tahap-Tahap Proses Seleksi Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll. Wawancara Pendahuluan. Tes Kecerdasan (intelegence). Tes Bakat (Aptitude). Tes Kepribadian (Personality). Rujukan Prestasi (Performance References). Wawancara Dianostik. Pemeriksaan Kesehatan. Penilaian Pribadi
Dua alat yang sering digunakan untuk membantu proses seleksi adalah Ujian (testing) sebagai penelitian kualitas sumber daya manusia yang relevan untuk menjalankan tugas atau jabatan yang tersedia. Dibagi menjadi empat kategori tes bakat (aptitude test), mengukur potensi individu untuk melaksanakan beberapa tugas. Test bakat dibedakan dengan pengukuran kecerdasan umum sementara yang lainnya mengukur kemampuan khusus, seperti mekanial. tes pencapaian (achievement test), mengukur tingkat keterampilan atau pengetahuan yang dimiliki oleh individu dalam bidang tertentu dinamakan test pencapaian. Keterampilan dan pengetahuan ini mungkin diperoleh melalui berbagai aktivitas pelatihan atau pengalaman nyata. tes minat vokasional (vocational interest test), berusaha mengukur minat individu di dalam melaksanakan berbagai jenis aktivitas dan diatur dengan asumsi bahwa orang-orang tertentu melaksanakan tugas dengan baik karena aktivitas pekerjaan tersebut menarik bagi mereka. Tujuan dasar dari tipe test ini adalah untuk membantu memilih individu-individu yang menemukan aspek tertentu dari posisi yang lowong adalah menarik. tes kepribadian (personality test), menguraikan dimensi kepribadian individu, seperti kematangan emosional, subyektivitas, atau obyektivitas.

Ahman, Eeng. (2007). Membina Kompetensi Ekonomi. Penerbit : Grafindo Media Pratama, Bandung.
Soeryanto, Eddy. (2009). Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Penerbit : Elex Media Komputindo, Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan http://adesyams.blogspot.com/2009/09/hakekat-kewirausahaan.html
http://materikuliah-septiana.blogspot.com/2011/03/2-perbedaan-wiraswasta-dan-wirausaha.html
http://d-dan-20.blogspot.co.id/2010/12/sumber-daya-manusia-bagi-organisasi.html