MATERI 5
PERTAMBANGAN
A.
MASALAH
LINGKUNGAN
DALAM PEMBANGUNAN PERTAMBANGAN
ENERGI
Menurut
jenis yang dihasilkan di indonesia terdapat antara lain pertambangan minyak dan
gas bumi; logam-logam mineral seperti timah putih, emas, nikel, tembaga,
mangan, air raksa, besi, belerang, dan lain-lain; bahan organik seperti
batubara, batu-batu berharga seperti intan, dan lain-lain.
Pembangunan dan pengelolaan bidang pertambangan perlu diserasikan dengan bidang energi dan
bahan bakar serta dengan pengembangan wilayah, disertai dengan peningkatan
pengawasan yang menyeluruh.
Pengembangan
dan pemanfaatan energi perlu secara bijaksana baik itu untuk keperluan ekspor
maupun untuk penggunaan dalam negeri serta kemampuan penyediaan energi secara
strategis dalam jangka panjang. Sebab minyak bumi sumber utama pemakaian energi
yang penggunaannya terus meningkat, sedang jumlah persediannya terbatas. Karena
itu perlu adanya pengembangan sumber-sumber energi lainnya seperti batu bara,
tenaga air, tenaga angin, tenaga panas bumi, tenaga matahari, tenaga nuklir,
dan sebagainya. Rangka menghindari terjadinya pencemaran dan gangguan keseimbangan ekosistem
baik itu yang berada di dalam lingkungan pertambangan maupun diluar lingkungan
sekitarnya, maka perlu adanya pengawasan lingkungan terhadap:
- Cara pengelolahan pembangunan pertambangan
- Kecelakaan di pertambangan
- Penyehatan lingkungan pertambangan
- Pencemaran dan penyakit-penyakit yang mungkin timbul.
B.
CARA PENGOLAHAN PEMBANGUNAN PERTAMBANGAN
Sumber
daya bumi di bidang pertambangan harus dikembangkan semaksimal mungkin untuk
tercapainya pembangunan. Dan untuk ini perlu adanya survey dan evaluasi yang
terintegrasi dari para ahli agar menimbulkan keuntungan yang besar dengan
sedikit kerugian baik secara ekonomi maupun secara ekologis.
Penggunaan
ekologi dalam pembangunan pertambangan sangat perlu di dalam rangka
meningkatkan mutu hasil pertambangan dan untuk dapat memperhitungkan sebelumnya
pengaruh aktivitas pembangunan pertambangan pada sumber daya dan proses alam
lingkungan yang lebih luas. Segala pengaruh sekunder pada ekosistem baik lokal maupun secara lebih luas
perlu dipertimbangkan dalam proses perencanaan pembangunan pertambangan dan
sedapat mungkin dievaluasi sehingga segala kerusakan akibat pembangunan
pertambangan ini dapat dihindarkan dan dikurangi, sebab melindungi lingkungan
lebih mudah dari pada memperbaikinya.
Pemanfaatan sumber daya pertambangan yang dapat diganti
perencanaan , pengelolaan dan penggunannya harus hati-hati dan seefisien
mungkin. Harus tetap diingat bahwa generasi mendatang harus tetap dapat
menikmati hasil pembangunan pertambangan ini.
C.
KECELAKAAN DI PERTAMBANGAN
Usaha
pertambangan adalah suatu usaha yang penuh dengan bahaya. Kecelakaan-kecelakaan
yang sering terjadi, terutama pada tambang-tambang yang lokasinya jauh didalam
tanah. Kecelakaan baik itu karena jatuh, tertimpa benda-benda, ledakan-ledakan
maupun akibat pencemaran/keracunan oleh bahan tambang. Oleh karena itu
tindakan-tindakan penyelamatan sangatlah diperlukaan, misalnya dengan selalu
memakai pakaian pelindung selama bekerja di dalam tambang seperti sepatu but,
topi pelindung, baju kerja, dan lain-lain.
D. Penyehatan
Lingkungan Pertambangan
Upaya yang dilakukan dengan berbagai metode seperti ameliorasi,
penggunaan bahan organik, penggunaan mikroorganisme, dan penanaman covercrop.
- Ameliorasi/remediasi lahan
Upaya
pemberian masukan berupa kapur atau bahan organik ke atas permukaan lahan atau
ke dalam lubang tanam dengan tujuan untuk memperbaiki sifatfisika, kimiawi dan
biologi tanah. Ameliorasi Memiliki manfaat sebagai berikut:
a)
Meningkatkan pH tanah sehingga mendekatinetral
b) Menambah
unsur Ca dan Mg
c) Menambah
ketersediaan unsur hara,
d)
Mengurangi keracunan Al, Fe dan Mn
e)
Memperbaiki kehidupan mikroorganisme.
- Penggunaan Bahan Organik
Bahan
organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik kompleks yang sedang
atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi
maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia
heterotrofik dan ototrofik yang terlibat dan berada didalamnya. Penggunaan
bahan organik memiliki manfaat sebagai berikut:
a) Stimulan
terhadap granulasi tanah,
b)
Memperbaiki struktur tanah menjadi lebih remah,
c)
Meningkatkan daya tanah menahan air sehingga drainase tidak berlebihan, kelembaban
dan temperatur tanah menjadi stabil,
d)
Menetralisir daya rusak butir-butir hujan,
e)
Menghambat erosi.
- Penanaman Cover Crop
Tanaman
kacang-kacangan penutup tanah adalah
setiap tanaman tahunan, dua tahunan, atau tahunan tumbuh sebagai monokultur (satu
jenis tanaman tumbuh bersama-sama) atau polikultur (beberapa jenis tanaman
tumbuh bersama-sama), untuk memperbaiki berbagai kondisi yang terkait dengan
pertanian berkelanjutan. Penggunaan Cover Crop memiliki manfaat sebagai
berikut:
a)
Mengelola kesuburan tanah
b)
Memperbaiki kualitas tanah
c)
Memperbaiki kualitas air
- Pemanfaatan Mikroorganisme
Fungi atau
jamur merupakan salah satu mikroorganisme yang secara umum mendominasi (hidup)
dalam ekosistem tanah. Mikroorganisme ini dicirikan dengan miselium berbenang
yang tersusun dari hifa individual. Saat ini beberapa jenis fungi telah
dimanfaatkan untuk mengembalikan kualitas/kesuburan tanah. Hal ini karena
secara umum fungi mampu menguraikan bahan organik dan membantu proses
mineralisasi di dalam tanah, sehingga mineral yang dilepas akan diambil oleh
tanaman.
E. Pencemaran
dan Penyakit-Penyakit yang Mungkin Timbul
Penambangan dapat menyebabkan kecelakaan yang serius seperti kebakaran,
ledakan, atau lorong-lorong galian yang rubuh yang dapat menimbulkan dampak pada
orang-orang yang bermukim di komunitas sekitar tambang. Dampak dan bahaya yang
mengancam kesehatan masih juga dirasakan di tempat-tempat bekas daerah yang
pernah ditambang, karena orang-orang dapat terpapar limbah tambang dan
bahan-bahan kimia yang masih melekat di tanah dan di air. Pertambangan
mengancam kesehatan dengan berbagai cara:
- Debu, tumpahan bahan kimia, asap-asap yang beracun, logam- logam berat dan radiasi dapat meracuni penambang dan menyebabkan gangguan kesehatan sepanjang hidup mereka. Kerusakan paru-paru yang diakibatkan debu dari batuan dan mineral adalah suatu masalah kesehatan yang banyak ditemukan. Debu yang paling berbahaya datang dari batubara, yang menyebabkan penyakit paru-paru hitam (black lung diseases).Di samping itu debu dari silika menyebabkan silikosis (silicosis) Gejala-gejala paru-paru yang rusak. Debu dari pertambangan dapat membuat sulit bernapas.Jumlah debu yang banyak menyebabkan paru-paru dipenuhi cairan dan membengkak.Tanda-tanda dari kerusakan paru-paru akibat terpapar debu antara lain:
a) Napas
pendek, batuk-batuk, napas yang berdesah
b)
Batuk-batuk yang mengeluarkan dahak kuning atau hijau (lendir dari paru-paru)
c) Sakit
leher
d) Kulit
membiru dekat kuping atau bibir
e) Sakit
dada
f) Tidak
ada nafsu makan
g) Rasa lelah
- Mengangkat peralatan berat dan bekerja dengan posisi tubuh yang janggal dapat menyebabkan luka-luka pada tangan, kaki, dan punggung.
- Penggunaan bor batu dan mesin-mesin vibrasi dapat menyebabkan kerusakan pada urat syaraf serta peredaran darah, dan dapat menimbulkan kehilangan rasa, kemudian jika ada infeksi yang sangat berbahaya seperti gangrene, bisa mengakibatkan kematian.
- Bunyi yang keras dan konstan dari peralatan dapat menyebabkan masalah pendengaran, termasuk kehilangan pendengaran.
- Jam kerja yang lama di bawah tanah dengan cahaya yang redup dapat merusak penglihatan.
- Bekerja di kondisi yang panas terik tanpa minum air yang cukup dapat menyebabkan stres kepanasan.Gejala-gejala dari stres kepanasan berupa pusing-pusing, lemah, dan detak jantung yang cepat, kehausan yang sangat, dan jatuh pingsan.
- Pencemaran air dan penggunaan sumberdaya air berlebihan dapat menyebabkan banyak masalah-masalah kesehatan
- Lahan dan tanah menjadi rusak, menyebabkan kesulitan pangan dan kelaparan
- Pencemaran udara dari pembangkit listrik dan pabrik-pabrik peleburan yang dibangun dekat dengan daerah pertambangan dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang serius
MATERI 6
INDUSTRI
A.
MASALAH
LINGKUNGAN DALAM PEMBANGUNAN INDUSTRI
Pertambahan
penduduk yang cepat mempunyai implikasi pada berbagai bidang. Bertambahnya
penduduk yang cepat ini mengakibatkan tekanan pada sektor penyediaan fasilitas
tenaga kerja yang tidak mungkin dapat ditampung dari sektor pertanian. Maka
untuk perluasan kesempatan kerja, sektor industri perlu ditingakatkan baik
secara kualitas maupun kuantitas. Peningkatan secara bertahap di berbagai
bidang industri akan menyebabkan secara beransur-ansur tidak akan lagi
tergantung kepada hasil produksi luar negeri dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Walau telah ditentukan oleh pemerintah bahwa dalam peningkatan pembangunan
industri hendaknya jangan sampai membawa akibat rusaknya lingkungan hidup,
dalam kenyataannya yang lebih banyak diperhatikan dalam pendirian industri
sekarang adalah keuntungan-keuntungan dari hasil produksinya. Sedikit sekali
perhatian terhadap masalah lingkungan, sehingga pendirian industri tersebut
akan mengakibatkan pencemaran lingkungan oleh hasil pembuangan limbah industri
yang kadang-kadang diabaikan. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan yang
matang pada setiap pembangunan industri agar dapat diperhitungkan sebelumnya
segala pengaruh aktivitas pembangunan industri tersebut terhadap lingkunganyang
lebih luas. Dalam mengambil keputusan pendirian suatu perindustrian, selain
keuntungan yang akan diperoleh harus pula secara hati-hati dipertimbangkan
kelestarian lingkungan. Berikut ini ada beberapa perinsip yang perlu
diperhatikan dalam pembangunan proyek industri terhadap lingkungan sekitarnya :
·
Evaluasi pengaruh
sosial ekonomi dan ekologi baik secara umum maupun khusus.
·
Penelitian dan
pengawasan lingkungan baik untuk jangkapendek maupun jangka panjang. Dari sini
akan didapatkan informasi mengenai jenis perindustrian yang cocok dan
menguntungkan.
·
Survey mengenai
pengaruh-pengaruh yang mungkin timbul pada lingkungan.
·
Berdasarkan
petunjuk-petunjuk ekologi dibuat formulasi mengenai kriteria analisa biaya,
keuntungan proyek, rancangan bentuk proyek dan pengelolaan
proyek.
·
Bila penduduk
setempat terpaksa mendapat pengaruh negatif dari pembangunan proyek industri
ini, maka buatlah pembangunan alternatif atau dicarikan jalan untuk kompensasi
kerugian sepenuhnya.
Industri adalah pengelolaan bahan baku menjadi bahan jadi atau setengan jadi, dalam pelaksanaannya mulai dari bahan baku, proses pengolahan maupun hasil akhir yang berupa hasil produksi dan hasil buangannya (sampah) banyak di antaranya terdiri dari bahan-bahan yang dapat mencemari lingkungan seperti bahan logam, bahan organis, bahan korosif, bahan-bahan gas dan lain-lain bahan yang berbahaya baik untuk pekerja maupun masyarakat di sekitar proyek.
Industri adalah pengelolaan bahan baku menjadi bahan jadi atau setengan jadi, dalam pelaksanaannya mulai dari bahan baku, proses pengolahan maupun hasil akhir yang berupa hasil produksi dan hasil buangannya (sampah) banyak di antaranya terdiri dari bahan-bahan yang dapat mencemari lingkungan seperti bahan logam, bahan organis, bahan korosif, bahan-bahan gas dan lain-lain bahan yang berbahaya baik untuk pekerja maupun masyarakat di sekitar proyek.
Pengalaman beberapa
negara berkembang khususnya negara-negara latin yang gandrung memakai teknologi
dalam industri yang ditransfer dari negara-negara maju (core industry) untuk pembangunan ekonominya seringkali berakibat
pada terjadinya distorsi tujuan. Keadaan ini terjadi karena aspek-aspek dasar
dari manfaat teknologi bukannya dinikmati oleh negara importir, tetapi
memakmurkan negara pengekpor atau pembuat teknologi. Hal ini didukung oleh
itikad pelaku pembangunan di negara-negara untuk beranjak dari satu tahapan
pembangunan ke tahapan pembangunan berikutnya,
Tetapi akibat tindakan penyesuaian yang harus dipenuhi
dalam memenuhi permintaan akan berbagai jenis sumber daya (resources), agar proses industri dapat menghasilkan berbagai produk
yang dibutuhkan oleh manusia, seringkali harus mengorbankan ekologi dan
lingkungan hidup manusia.
Hal
ini dapat kita lihat dari pesatnya perkembangan berbagai industri yang dibangun
dalam rangka peningkatan pendapatan (devisa) negara dan pemenuhan berbagai
produk yang dibutuhkan oleh manusia.
Iptek dan teknologi dikembangkan dalam bidang antariksa dan militer, menyebabkan terjadinya eksploitasi energi, sumber daya alam dan lingkungan yang dilakukan untuk memenuhi berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Gejala memanasnya bola bumi akibat efek rumah kaca (greenhouse effect) akibat menipisnya lapisan ozone, menciutnya luas hutan tropis, dan meluasnya gurun, serta melumernnya lapisan es di Kutub Utara dan Selatan Bumi dapat dijadikan sebagai indikasi dari terjadinya pencemaran lingkungan kerena penggunaan energi dan berbagai bahan kimia secara tidak seimbang (Toruan, dalam Jakob Oetama, 1990: 16 - 20).
Iptek dan teknologi dikembangkan dalam bidang antariksa dan militer, menyebabkan terjadinya eksploitasi energi, sumber daya alam dan lingkungan yang dilakukan untuk memenuhi berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Gejala memanasnya bola bumi akibat efek rumah kaca (greenhouse effect) akibat menipisnya lapisan ozone, menciutnya luas hutan tropis, dan meluasnya gurun, serta melumernnya lapisan es di Kutub Utara dan Selatan Bumi dapat dijadikan sebagai indikasi dari terjadinya pencemaran lingkungan kerena penggunaan energi dan berbagai bahan kimia secara tidak seimbang (Toruan, dalam Jakob Oetama, 1990: 16 - 20).
Itikad
penanganan dan pemecahan masalah lingkungan telah ditunjukan oleh pemerintah
melalui Kantor Menteri Lingkungan Hidup yang mempersyaratkan seluruh bentuk
kegiatan industri harus memenuhi ketentuan Amdal dan menata hasil buangan
industri baik dalam bentuk padat, cair maupun gas. Disamping itu, berbagai
seruan dan ajakan telah disampaikan kepada konsumen dan rumah tangga pengguna
produk industri yang buangannya tidak dapat diperbaharui ataupun didaur ulang.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, tulisan ini secara khusus akan membahas permasalahan:
Berdasarkan uraian tersebut diatas, tulisan ini secara khusus akan membahas permasalahan:
1). Bagaimana
kontribusi industri dan teknologi yang menyebar terhadap pencemaran
lingkungan,
2).
Bagaimana klasifikasi pencemaran lingkungan dan,
3).
Bagaimana menyikapi terjadinya pencemaran lingkungan hidup.
B.
Keracunan
Bahan Logam/Metaloid pada Industrialisasi
Racun merupakan zat padat, cair, atau gas, yang dapat
mengganggu proses kehidupan sel suatu organisme. Zat racun dapat masuk ke dalam
tubuh melalui jalur oral (mulut) maupun topikal (permukaan tubuh). Dalam
hubungan dengan biologi, racun adalah zat yang menyebabkan luka, sakit, dan
kematian organisme, biasanya dengan reaksi kimia atau aktivitas lainnya dalam
skala molekul. Jadi dengan kata lain racun merupakan zat yang dapat memberikan
efek merugikan bagi tubuh manusia. Didalam dunia industri banyak sekali zat
yang dapat menjadi racun bagi tubuh. Banyak sekali kecelakaan-kecelakaan yang
terjadi dalam melakukan pekerjaan disektor perindustrian, salah satunya adalah
karena keracunan. Racun-racun logam/metaloid beserta persenyawaan-persenyawaannya
yang sering terjadi pada industrialis adalah berasal dari timah hitam, air
raksa, arsen,chromium, berrylium, cadmium, vanadium dan fosfor. Berikut ini
penjelasan dari beberapa logam yang disebutkan diatas:
1. Timah hitam
Keracunan timah
hitam (plumbisme) biasanya merupakan suatu keadaan kronis (menahun) dan kadang
gejalanya kambuh secara periodik. Kerusakan yang terjadi bisa bersifat
permanen (misalnya gangguan kecerdasan pada anak-anak dan penyakit ginjal.
Progresif pada dewasa).
·
Timah hitam ditemukan pada
·
Pelapis keramik
·
Cat
·
Batere
·
Solder
·
Mainan
Pemaparan oleh
timah hitam dalam jumlah relatif besar bisa terjadi melalui beberapa cara:
1)
Menelan serpihan cat yang mengandung timah hitam
2)
Membiarkan alat logam yang mengandung timah hitam (misalnya peluru, pemberat
tirai, pemberat alat pancing atau perhiasan) tetap berada dalam lambung atau
persendian, dimana secara perlahan timah hitam akan larut
3)
Meminum minuman asam atau memakan makanan asam yang telah terkontaminasi karena
disimpan di dalam alat keramik yang dilapisi oleh timah hitam (misalnya buah,
jus buah, minuman berkola, tomat, jus tomat, anggur, jus apel)
4)
Membakar kayu yang dicat dengan cat yang mengandung timah hitam atau batere di
dapur atau perapian
5)
Mengkonsumsi obat tradisional yang mengandung senyawa timah hitam
6)
Menggunakan perabotan keramik atau kaca yang dilapisi timah hitam untuk
menyimpan atau menyajikan makanan
7)
Minum wiski atau anggur yang terkontaminasi oleh timah hitam
8)
Menghirup asap dari bensin yang mengandung timah hitam
9)
Bekerja di tempat pengolahan timah hitam tanpa menggunakan alat pelindung
(seperti respirator, ventilasi maupun penekan debu).
10) Pemaparan timah
hitam dalam jumlah yang lebih kecil, terutama melalui debu atau tanah yang
telah terkontaminasi oleh timah hitam, bisa meningkatkan kadar timah hitam pada
anak-anak; karena itu perlu diberikan pengobatan meskipun tidak ditemukan
gejala.
Serangkaian gejala
yang khas bisa timbul dalam waktu beberapa minggu atau lebih, yaitu berupa
perubahan kepribadian, sakit kepala, di dalam mulut terasa logam, nafsu makan
berkurang dan nyeri perut samar-samar yang berakhir dengan muntah, sembelit
serta nyeri kram perut. Pada dewasa jarang
terjadi kerusakan otak. Pada anak-anak, gejalanya diawali dengan rewel dan
berkurangnya aktivitas bermain selama beberapa minggu. Kemudian gejala yang
serius timbul secara mendadak dan dalam waktu 1-5 hari menjadi semakin
memburuk, yaitu berupa:
1)
muntah menyembur yang berlangsung terus menerus
2)
berjalan goyah/limbung
3)
kejang
4)
linglung
5)
mengantuk
6)
kejang yang tak terkendali dan koma.
2. Air Raksa
Air raksa atau
merkuri (Hg) merupakan suatu bahan kimia yang diperlukan dan dipakai oleh
banyak industri seperti industri cat, pestisida, farmasi serta dipakai sebagai
bahan campuran tumpatan gigi yaitu amalgam. Keracunan air raksa seperti halnya
dengan logam berat lainnya dapat terjadi melalui berbagai jalan antara lain
melalui pernapasan, suntikan serta makanan dan minuman yang tercemar, ini salah
satu bentuk keracunan air raksa yang dapat terjadi yaitu:
1)
Sebagai akibat air raksa cair atau uapnya
2)
Sebagai akibat kontak kulit dengan persenyawaan Hg-fulmitat
3)
Sebagai persenyawaan air raksa organis
Berhati-hatilah
anda jika anda bekerja dengan menggunakan bahan kimia yang sangat berbahaya
salah satunya air raksa.
3. Arsen
Arsen, arsenik,
atau arsenikum adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol As
dan nomor atom 33. Ini adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki
tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik
digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam berbagai aloy.
Berikut ini adalah beberapa gejala yang akan ditimbulkan jika anda keracunan
arsenik, yaitu sebagai berikut:
1) Kerontokan
rambut: merupakan tanda keracunan kronis logam berat, termasuk arsen
2)
Bau napas seperti bawang putih: merupakan bau khas arsen
3)
Gejala gastrointestinal berupa diare: akibat racun logam berat termasuk
arsen
4)
Muntah: akibat iritasi lambung, diantaranya pada keracunan arsen.
5) Skin
speckling: gambaran kulit seperti tetes hujan pada jalan berdebu, disebabkan
oleh Keracunan kronis arsen
6)
Kolik abdomen: akibat keracunan kronis
7)
Kelainan kuku: garis Mees (garis putih melintang pada nail bed)dan kuk
yang rapuh.
8)
Kelumpuhan (umum maupun parsial): akibat keracunan logam berat
4. Fosfor
Ada banyak sekali
macam-macam fosfor namun yang sangat beracun adalah dosfor jenis fosfor putih,
dan fosfor ini banyak dipergunakan sebagai bahan pembuatan racun tikus, racun
serangga, pembuatan pupuk, pembuatan mercon dan kembang api. Akibat dari keracunan
fosfor adalah sangat kompleks bisa menimbulkan kerusakan pada hati, ginjal,
tulang, saluran pencernaan, pendarahan-pendarahan dan bila terhirup ke
paru-paru bisa menimbulkan oedema dan kerusakan paru.
C.
Perlindungan
Masyarakat Sekitar Terhadap Perusahaan Industri
Masyarakat
yang ada disekitar perusahaan industri memiliki hak untuk dilindungi dari
dampak maupun pengaruh buruk yang ditimbulkan dari perusahaan industri
tersebut.seperti pencemaran air, udara ,tanah,makanan dan hal lainya yang
mungkin disebabkan oleh limbah industri tersebut. Semua perusahaan industri
harus memperhatikan kemungkinan adanya pencemaran lingkungan dimana segala
macam hasil buangan sebelum dibuang harus betul-betul bebas dari bahan yang
bisa meracuni. Untuk maksud tersebut, sebelum bahan-bahan tadi keluar dari
suatu industri harus diolah dahulu melalui proses pengolahan. Cara pengolahan
ini tergantung dari bahan apa yang dikeluarkan. Bila gas atau uap beracun bisa
dengan cara pembakaran atau dengan cara pencucian melalui peroses kimia
sehingga uadara/uap yang keluar bebas dari bahan-bahan yang berbahaya. Untuk
udara atau air buangan yang mengandung partikel/bahan-bahan beracun, bisa
dengan cara pengendapan, penyaringan atau secara reaksi kimia sehingga bahan
yang keluar tersebut menjadi bebas dari bahan-bahan yang berbahaya. Pemilihan
cara ini pada umunya didasarkan atas faktor-faktor:
a.
Bahaya tidaknya bahan-bahan buangan tersebut
b.
Besarnya biaya agar secara ekonomi tidak merugikan
c.
Derajat efektifnya cara yang dipakai
d.
Kondisi lingkungan setempat
Selain
oleh bahan bahan buangan, masyarakat juga harus terlindungi dari bahaya-bahaya
oleh karena produk-produknya sendiri dari suatu industri. Dalam hal ini pihak
konsumen harus terhindar dari kemungkinan keracunan atau terkenanya penyakit
dari hasil-hasil produksi. Karena itu sebelum dikeluarkan dari perusahaan
produk-produk ini perlu pengujian telebih dahulu secara seksama dan teliti
apakah tidak akan merugikan masyarakat.
Perlindungan
masyarakat dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk-produk
industi adalah tugas wewenang Departeman Perindustrian, PUTL, Kesehatan dan
lain-lain. Dalam hal ini Lembaga Konsumen Nasional akan sangat membantu
masyarakat dari bahaya-bahaya ketidakbaikan hasil-hasil produk khususnya bagi
para konsumen umumnya bagi kepentingan masyarakat secara luas. Berdasarkan data
dari Biro Pelatihan Tenaga Kerja, penyebab kecelakaan yang pernah terjadi
sampai saat ini adalah diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai
berikut:
•
sembrono dan tidak hati-hati
•
tidak mematuhi peraturan
•
tidak mengikuti standar prosedur kerja.
•
tidak memakai alat pelindung diri
•
kondisi badan yang lemah
Persentase penyebab
kecelakaan kerja yaitu 3% dikarenakan sebab yang tidak bisa dihindarkan
(seperti bencana alam), selain itu 24% dikarenakan lingkungan atau peralatan
yang tidak memenuhi syarat dan 73% dikarenakan perilaku yang tidak aman. Cara
efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja adalah dengan menghindari terjadinya
lima perilaku tidak aman yang telah disebutkan di atas. Sebab-Sebab terjadinya
Kecelakaan: Ada dua sebab utama terjadinya suatu kecelakaan.
1)
tindakan yang tidak aman
2)
kondisi kerja yang tidak aman
Orang
yang mendapat kecelakaan luka-luka sering kali disebabkan oleh orang lain atau
karena tindakannya sendiri yang tidak menunjang keamanan kecelakaan sering
terjadi yang diakibatkan oleh lebih dari satu sebab. Kecelakaan dapat dicegah
dengan menghilangkan hal – hal yang menyebabkan kecelakan. Beberapa contoh
tindakan yang tidak aman:
a.
Memakai peralatan tanpa menerima pelatihan yang tepat
b.
Memakai alat atau peralatan dengan cara yang salah
c. Tanpa
memakai perlengkapan alat pelindung, seperti kacamata pengaman, sarung tangan
atau pelindung kepala
d. Bersendang
gurau, tidak konsentrasi, bermain-main dengan teman sekerja atau alat
perlengkapan lainnya.
e. sikap
tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan dan membawa barang berbahaya di tenpat
kerja
f. Membuat
gangguan atau mencegah orang lain dari pekerjaannya atau mengizinkan orang lain
mengambil alih pekerjaannya, padahal orang tersebut belum mengetahui pekerjaan
tersebut.
D. Analisis
Dampak Lingkungan
Analisis
dampak lingkungan (AMDAL) merupakan salah satu studi yang mengidentifikasi,
memprediksi, menginterpretasikan dan mengkomunikasikan pengaruh dari suatu
kegiatan manusia, seperti pembangunan proyek fisik terhadap lingkungan.
Tujuanya AMDAL adalah untuk memperkecil pengaruh negative dan memperbesar
pengaruh positif dari kegiatan manusia terhadap lingkungan.
Fungsi
AMDAL PP No. 27 Tahun 1999 adalah
sebagai berikut..
- Bahan perencanaan pembangunan wilayah
- Membantu proses dalam pengambilan keputusan terhadap kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan
- Memberikan masukan dalam penyusunan rancangan rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan
- Memberi masukan dalam penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
- Memberikan informasi terhadap masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan
- Tahap pertama dari rekomendasi tentang izin usaha
- Merupakan Scientific Document dan Legal Document
- Izin Kelayakan Lingkungan
D. Pembangunan
Industri, Pertumbuhan Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Pembangunan
industri ini meliputi industri primer (pertambangan dan pertanian), industri
sekunder (kontruksi dan manufaktur), dan industry tersier (transportasi,
komunikasi dan sektor jasa lainya). Teknologi yang dikembangkan dalam menunjang
industry di Indonesia diharapkan akan menunjang pertumbuhan ekonomi juga.
industri
|
Tahun
1960
|
Tahun
2000
|
Primer
|
61%
|
33%
|
Sekunder
|
16%
|
24%
|
Tersier
|
31%
|
43%
|
Keberhasilan
perkembangan ekspor pada tahun 1984 naik menjadi 180% dibanding dengan tahun
1980, karena pertimbangan ekonomi yang cermat. Perkembangan industry dan
pertumbuhan ekonomi adalah dua hal yang tunjang menunjang sangat erat.
Pembangunan
industri bertujuan untuk :
- Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara adil dan merata dengan memanfaatkan dana, sumber daya alam, dan/atau hasil budidaya serta dengan memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.
- Meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara bertahap, mengubah struktur perekonomian ke arah yang lebih baik, maju, sehat, dan lebih seimbang sebagai upaya untuk mewujudkan dasar yang lebih kuat dan lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi pada umumnya, serta memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan industri pada khususnya.
- Meningkatkan kemampuan dan penguasaan serta mendorong terciptanya teknologi yang tepat guna dan menumbuhkan kepercayaan terhadap kemampuan dunia usaha nasional.
- Meningkatkan keikutsertaan masyarakat dan kemampuan golongan ekonomi lemah, termasuk pengrajin agar berperan secara aktif dalam pembangunan industri.
- Memperluas dan memeratakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan peranan koperasi industri.
- Meningkatkan penerimaan devisa melalui peningkatan ekspor hasil produksi nasional yang bermutu, disamping penghematan devisa melalui pengutamaan pemakaian hasil produksi dalam negeri, guna mengurangi ketergantungan kepada luar negeri.
- Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan industri yang menunjang pembangunan daerah dalam rangka pewujudan Wawasan Nusantara.
- Menunjang dan memperkuat stabilitas nasional yang dinamis dalam rangka memperkokoh ketahanan nasional.
FAKTOR
PENDUKUNG PEMBANGUNAN INDUSTRI
1. Indonesia kaya bahan mentah
2. Jumlah tenaga kerja tersedia
cukup banyak
3. Tersedia pasar dalam negeri yang
banyak
4. Iklim usaha yang menguntungkan
untuk orientasi kegiatan industri
5. Tersedia berbagai sarana maupun
prasarana untuk industri
6. Stabilitas politik yang semakin
mantap
7. Banyak melakukan berbagai
kerjasama dengan negara-negara lain dalam hal permodalan, alih teknologi, dll.
8. Letak geografis Indonesia yang
menguntungkan
9. Kebijaksanaan pemerintah yang
menguntungkan
10. Tersedia sumber tenaga listrik
yang cukup
FAKTOR PENGHAMBAT
PEMBANGUNAN INDUSTRI
1. Penguasaan teknologi masih perlu
ditingkatkan
2. Mutu barang yang dihasilkan masih
kalah bersaing dengan negara-negara lain
3. Promosi di pasar internasional
masih sangat sedikit dilakukan
4. Jenis-jenis barang tertentu
bahan bakunya masih sangat tergantung dengan negara lain
5. Sarana dan prasarana yang
dibutuhkan belum merata di seluruh Indonesia
6. Modal yang dimiliki masih
relatif kecil.
Sumber :
·
Santoso Budi, 1999,
“Ilmu Lingkungan Industri”, Universitas Gunadarma, Jakarta
·
http://repository.unand.ac.id/649/1/jurnal-TIUA-_insannul,indria__Edisi_12_hal_87-92.pdf